Apakah aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus penggajian/keuangan ?
i. Perbarui File Induk Penggajian
ii. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
iii. Validasi Data Waktu dan Kehadiran
iv. Mempersiapkan Penggajian
v. Membayar Gaji
vi. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
vii. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain
Bila diterapkan pada aplikasi MYOB Accounting ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil seperti diatas. Langkah ini
merupakan langkah dasar pada penggunaan aplikasi MYOB Accounting
1. Pengertian MYOB Accounting
Program aplikasi akuntansi yang digunakan untuk mengotomatisasikan
pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat. MYOB Limited mengeluarkan
MYOB Accounting versi 13 hadir dengan sejumlah fasilitas namun tetap
memiliki karakteristik yang sama, yaitu pemasukkan daftar akun,
pengaturan (setup), mengelola bank, pelanggan, pemasok, produk sampai
pada laporan keuangan seperti neraca, laba rugi dan sebagainya.
2. Membuat Data Perusahaan pada MYOB
Langkah – langkah yang harus dilakukan :
1. Klik tombol start
2. Pilih all program> MYOB Accounting v13> MYOB Accounting v13
3. Didalam kotak dialog yang terbuka terdapat 5 tombol akses
a. Open, untukmembuka data MYOB yang telah ada
b. Create, untuk membuat data perusahaan baru
c. Explore, untuk menampilkan data contoh yang telah disediakan
d. What’s New, untuk menampilkan file.html yang terhubung dengan internet, yang berisi berita terbaru dalam versi 12 ini
e. Exit, untuk mengakhiri program MYOB
4. Klik tombol create new company file, klik next
5. Klik company information lalu masukkan data perusahaan. Setelah itu klik next
6. Lalu masukkan periode akuntansi, dan klik next bila sudah selesai
7. Klik tombol save. Klik next
8. Selanjutnya akan tampil informasi proses telah selesai
3. MEMINDAHKAN DATA PADA MYOB
A. Membuka File
1. Buka program MYOB Accounting v13
2. Pada kotak informasi klik tombol open your company file
3. Pada bagian look ini pilih drive di mana file disimpan
4. Pilih file dokumen dan klik tombol open
5. Akan tampil kotak dialog sign-on,kemudian klik ok
6. Klik pilihan enter later untuk menunda pengisian nomor registrasi selanjutnya klik tombol ok
7. Selanjutnya pada kotak dialog konfirmasi akan menunjukkan perifikasi data, klik tombol no
8. Selanjutnya file akan tampil.
B. Persiapan Data Akuntansi
Daftar Saldo Rekening
Data Pelanggan
Data Pemasok
Data Barang Dagangan
C. Daftar Perkiraan
Mengganti Nama Perkiraan
1. Klik modul perkiraan (account), kemudian pilih account list
2. Pastikan tab asset dalam keadaan terpilih kemudian klik ganda pada
perkiran assets, muncul kotak dialog edit account, ganti account name
menjadi aktiva kemusian klik ok
3. Dengan mengulangi langkah diatas untuk hasil penggantian nama perkiraan lakukan untuk perkiraan lainnya.
4. Langkah terakhir adalah tutup jendela account list dengan tombol close
Membuat Nama Perkiraan
1. Buka jendela account list dengan klik modul perkiraan kemudian pilih naccount list
2. Ada klik tombol new bawah layar
3. Pastikan kelompok perkiraan anda adalah asset, kemudian kerikkan
nomor perkiraan pada account number, selanjutnya tekan tombol tab, isi
account name dengan nama perkiraan yang baru
4. Selesai klik tomol ok
5. Utnuk membuat nama perkiraan yang lain ikuti langkah diatas tadi
6. Langkah terakhir klik close
Menghapus Perkiraan
1. Klik modul perkiraan, kemudian pilih account list
2. Setelah Setelah itu klik tanda panah yang terletak sebelah kiri nama perkiraan misal perkiraan undeposit Funds
3. Kemudian akan tampil kotak edit account, karena perkiraan yang
dicontohkan perkiraan linked atau terhubung maka kita harus menggantikan
posisi untuk perkiraan ini. Untuk itu klik tanda panah linked accounts
for
4. Ubah nomor dan nama perkiraan dengan mengkil kolom isian tersebut
5. Kemudian kotal dialog tampil dan nama perkiraan tampil misalkan kita
ingin menganti dengan perkiraan bank solo (1-1130), kemudian klik tombol
use account
6. Selanjutnya klik yes pada kotak informasi
7. Klik Ok
8. Untuk menghapus klik menu edit dan klik delete account
9. Untuk menghapus nama perkiraan lain ikuti langkah diatas.
10. Klik close
4. Link Transaksi
Link transaksi merupakan hubungan otomatis antar perkiraan satu dengan perkiraan lain. Contoh perkiraan piutang dan kas
Link Transaksi Perkiraan Buku Besar dan Kas/Bank
1. Klik setup, linked account, account & Banking accoaunts
2. Selanjutnya tampil kotak dialog yang mana anda akan mnegiisi nomor perkiraan yang menghubungkan perkiraan dan kas
3. Contoh kita akan mengganti nama perkiraan untuk perkiraan link pembayaran elektronik
4. Selanjutnya tampil kotak dialog pilih perkiraan Bank Permata, terakhir klik tombol use account
5. Pilih Yes
6. Lakukaan langkah diatas selanjutnya untuk mengganti perkiraan yang lain
7. Klik ok
Link Transaksi Perkiraan Penjualan
1. Klik setup, linked accounts, sales account
2. Sales linked accounts akan tampil
3. Isilah transaksi perkiraan penjualan untuk akun perkiraan untuk penerimaan piutang dengan bank permata
4. terakhir Klik Ok
Link Transaksi Perkiraan Pembelian
1. Klik menu setup, linked account, purchase account
2. Selanjutnya kotak dialog purchases linked accounts akan tampil
3. Selanjutnya ganti perkiraan untuk pembayaran hutnag ke link Bank Solo (1-1130)
4. Terakhir klik Ok
5. Kode Pajak
Menghapus Kode Pajak
1. Klik list, tax code
2. Tax Code akan tampil
3. Pilih nama kode pajak yang akan dihapus, setelah itu kotak dialog
akan tmapil, kemudian baris menu anda pilih menu edit delete tax code
4. Klik Ok
5. Klik close untuk menutup kotak dialog tax code list
6. Klik close untuk menutup
Membuat Kode Pajak
1. Klik menu list, tax code
2. Klik tombol new
3. Kemedian isi kode pajak PPn padakolom isian tax kode
4. Kemudian klik tab, isi pajak pertambahan nilai pada description
5. Lalu pilih tipe pajak good & service tax dengan mengklik tombol pull down pada tax type
6. Klik 10%
7. Pada kolom isian Linked Account for Tax Collected klik tombol drop
down pilih 2-1310 (PPN Keluaran) pada kotak dialog select from list klik
tombol use account dan 2-1320 (PPN Masukkan) pada kolom isisan linked
account for tax paid
8. Pada linked card for tax authority masukkan nomor pajak yang tercatat dalam kartu file pemasok atau dapat anda kosongkan
9. Klik ok
10. Klik close
6. Membuat Card File
1. Pada jendela command center klik card file
2. Klik card list
3. klik tombol new
4. Pastikan check box inactive card dalam keadaan uncheck, kemudian isi kolom dalam tab profile dengan data sebelumnya
5. Untuk melihat hasil klik Profile
6. Klik card details untuk masuk step berikutnya
7. Untuk menyisipkan gambar pelanggan dapat dilakukan dnegan klik ganda picture information
8. Klik tombol link
9. Lalu klik file bitmap, open
10. Selanjutnya klik ok
11. Isi informasi tambahan untuk kartu pelanggan
12. Klik tab selling details
13. Dalam tab ini anda mengisi informasi detail penjualan yang berlaku untuk pelanggan
14. Klik tab payment details untuk tab berikutnya, dan isi seluruh informasi yang tampil
15. Lalu klik tab contag log untuk masuk ke tampilan berikutnya, kotak ini menampilkan jadwal kegiatan pelanggan
16. Klik tab jobs, kotak dialog akan tmapil anda diminta untuk mengisi daftar jobs dengan pelanggan
17. Klik tab history untuk menampilkan total penjualan bulanan tahun terdahulu dan tahun yang sedang berjalan
18. Klik ok
7. Mengubah Kartu File
1. Pastikan jendela card list dalam modul card file
2. Pilih dan klik ganda kartu file yang akna diubah
3. Lalu lakukan perubahn jika layar tmapilan telah nampak.
4. Klik Ok
8. Daftar Persediaan
1. Modul Inventory, aktifkan kotak dialog item list
2. Klik tombol new
3. Kemudian isi A-001 pada kolom isian item number, klik tab isi stop map pada name
4. Aktifkan kotak periksa I buy this item, klik tombol drop down pada
kotak expense account for tracking cost, untuk menampilan kotak select
from list tekan tombol new
5. Kotak dialog edit account akan ditmapilkan, pastikan kolom account
classification berisi cost of sales, jika tidak klik tombol drop down
disebelahnya pilih cost of sales, isi nomor perkiraan 1000 pada kolom
account number, tekan tab kemudian isi harga pokok penjualan pada kotak
isian account name kemudian klik ok
6. Kemudian tampil kotak information klik tombol drop down pada kotak
expense account for tracking cost pilih harga pokok penjualn dari kotak
dialog select from list klik use account
7. Aktifkan kotak a sell this item, masukkan nomor perkiraan 4-1000 untuk perkiraan penjualan
8. Aktifkan kotak inventory this item jika barang tersebut akan
dicatat dalam perkiraan persediaan. Masukkan no. perkiraan 1-1400 untuk
perkiraan persediaan barang dagang pada kotak asset account for item
inventory
9. Kli buying details, kotak dialog item information dalam tab buying details
10. Isi pack dalam kotak isian buying unit of measure, klik tab 2 kali kemudian isi PPN
11. Klik tab selling details isi Rp 30.000
12. Klik Ok
13. Klik Close
Mengisi Harga Jual dan Jumlah Persediaan
1. Dalam modul inventory, aktifkan kotak dialog adjust inventory dengan menekan tombol adjust inventory
2. Isi tanggal transaksi 01/01/05 kemudian isi memo dengan persediaan awal barang
3. Klik tab 2 kali kemudian select from list
4. Pilih item misalnya StopMAp klik Use Item
5. Tekan tab kemudian isi jumlah persediaan yaitu 500 pack
6. Lalu masukkan item perunit Rp 25.000
7. Terakhir tekan tab 2 kali untuk mengisi nama perkiraan pada kotak
dialog select from list, pada kolom look for isi nomor perkiraan 1-4000.
Kemudian klik use account, nama perkiraan persediaan barang dagang
8. Apabila telah terisi semua klik record
9. Klik cancel
9. Mencatat Saldo Awal
Saldo Awal Perkiraan
1. Klik setup, balances, account opening balance
2. Ketik saldo untk perkiraan kas yaitu Rp 2.750.000 (tanpa Rp)
3. Tekan enter isi saldo awal berikutnya
4. Klik Ok
5. Klik modul account klik account list untuk mengaktifkan kotak dialog, maka tampil keseluruhan saldo awal.
6. Klik close
Saldo Awal Piutang Dagang
1. Klik menu setup, balances, customer opening balance
2. Kemudian pilih dan klik satu pelanggan, lalu klik tombol add sale
3. Selanjutnya tekan tab untuk sampai pada kolom date dan totalincluding tax isilah bagian kolom tersebut
4. Pastikan kode pajak adalah N-T, jika tidak klik drop down select from list pilih N-T use tax code
5. Klik record
6. Lalu kita berada pada kotak customer opening balance klik option customer summary
7. Lakukan langkah tasi untuk pelanggan lainnya.
8. Klik Ok
9. Klik close
Saldo Awal Hutang Dagang
1. Pada jendela command center. Klik menu setup, balance, supplier
opening balance2. Kemudian pilih dan klik salah satu pemasok, klik
tombol add purchase
3. Selanjutnya klik tab untuk sampai pada kolom date dan tab totalincluding tas, maka masukkan data sesuai dengan informasi
4. Pastikan tax code dalam keadaan N-T
5. Lalu klik tombol record
6. Selanjutnya semua data pemasok dimasukkan dengan cara tadi.
7. Apabila telah selesai klik OK
8. Klik close
Fitur (MODUL) yang disediakan MYOB
MYOB dibuat sebagai gabungan beberapa modul yang disajikan dalam satu
paket.Beberapa modul ( fitur ) gabungan oleh MYOB Accounting yang
kemudian digabung salah satu form yang disebut dengan Command Centre,
adalah sbb :
1. Account
Terdiri dari :
- Account List
- Record Journal Entry
- Transaction Journal
2. Banking
Terdiri dari :
- Spend Money
- Receive Money
- Prepare Bank
- Deposit
- Bank Register
- Reconcile Account
- Print Cheque
- Transaction Journal
3. Sales
Terdiri dari :
- Sales Register
- Enter Sales
- Received Payment
- Transaction Journal
- Print Invoice
- Print Statement
4. Purchase
Terdiri dari :
- Purchase Register
- Enter Purchase
- Pay Bill
- Print Cheque Order
- Print Cheque
- Prepare Electrinic
- Payment
- Transaction Journal
5. Inventory
Terdiri dari :
- Item List
- Set Item List
- Count Inventory
- Tranfer Inventory
- Adjust Inventory
- Auto Build Inventory
- Transaction Journal
6. Card File
Terdiri dari :
- Card List
- Contac Log
- Print Mailing Labels
Langkah – Langkah program MYOB
1. Buka program MYOB, lalu klik Create
2. Buat nama perusahaan yang akan dibuat , lalu klik Next saja
3. Buat Periode akuntansi
Last Month of Financial : Bulan Desember
Conversion Month : Bulan Januari
4. Muncul dat yang telah kita buat tadi, Next saja
5. anda akan diberikan 3 pilihan
- Pilihan I : Menggunakan Perkiraan dari MYOB
- Pilihan II : Menimpor dari perkiraan perusahaan lain
- Pilihan III : Membuat sendiri perkirannya
6. Standarnya pilih saja no. 1 , Lalu Next
7. Pilih tempat penyimpanan data anda, setelah itu Next
8. Kemudian Pilih Command Center
9. Setelah itu akn muncul lembar kerja anda
siklus produksi
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Siklus produksi adalah rangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang
berkaitan dengan pembuatan produk, sedamgkan siklus persediaan adalah rangkaian
aktivitas bisnis yang berkaitan dengan pengendalian persediaan produk suatu
perusahaan.
- 3 Fungsi SIA dalam Siklus Produksi :
- Menjelaskan aktivitas siklus produksi serta membahas data mengenai pengumpulan dan proses biaya aktivitasnya.
- Membahas tujuan pengendalian utama dalam siklus produksi serta mampu mendesain dalam hal mencapai tujuan
- Mampu secara efektif dan efisien dalam menyimpan serta mengatur informasi yang dibutuhkan dalam membuat keputusan.
- Dalam Pembahasan ini Siklus Produksi dan Persediaan terdiri atas :
- Prosedur pencatatan barang/produk jadi
- Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
- Prosedur pencatatan harga pokok persediaan
- Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
- Berikut merupakan prosedur pencatatan barang/produk jadi:
- Bagian produksi membuat Bukti Pengiriman Barang Jadi rangkap 3. Lembar 1 dikirimkan bersama barang ke Bagian Gudang. Lembar 2 dikirimkan ke Bagian Akuntansi. Lembar 3 disimpan sebagai arsip.
- Bagian Akuntansi menerima Bukti Pengiriman BJ lembar 2 dari Bagian Produksi, kemudian di arsip untuk dijadikan bukti bahwa Bagian Produksi telah menyelesaikan produk jadi dan sudah melakukan pengiriman ke Bagian Akuntansi
- Bagian gudang menerima barang jadi dan Bukti Pengiriman Barang Jadi lembar 1 dari Bagian Produksi. Berdasarkan Bukti Pengiriman BJ tersebut, Bagian Gudang mengisi Kartu Gudang yang menyatakan bahwa bagian gudang menerima barang jadi sejumlah unit barang jadi yang telah ditransfer oleh bagian produksi.
- Setelah mengisi kartu gudang, Bagian Gudang meminta tanda tangan (untuk mengetahui produk jadi yang masuk ke Bagian Gudang) ke Bagian Akuntansi.
- Bagian Akuntansi menerima Kartu Gudang untuk ditanda tangani sebagai bukti penerimaan barang jadi. Setelah itu mengirimkan Kartu gudang yang telah ditanda tangani ke Bagian Gudang.
- Berdasarkan kartu gudang yang telah ditanda tangani, Bagian Gudang membuat Surat Penerimaan Barang Jadi (SPBJ) rangkap 3. Lembar pertama dikirimkan ke Bagian Akuntansi, lembar 2 dikirimkan ke Bagian Produksi dan lembar 3 disimpan sebagai arsip.
- Bagian Akuntansi menerima SPBJ lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPBJ lembar 1 tersebut, Bagian Akuntansi mengisi Kartu persediaan yang digunakan untuk mengetahui persediaan barang jadi yang telah masuk.
- Setelah mengisi Kartu Persediaan, Bagian Akuntansi mencatat di Jurnal tentang persediaan barang jadi yang masuk. Setelah itu, memposting ke buku besar, dan dibuatkan neraca saldo dan neraca lajur, jurnal penyesuaian dan Laporan Keuangan. Berdasarkan Laporan Keuangan tersebut, Bagian Akuntansi membuat Laporan Penerimaan Barang Jadi (LPBJ) yang dikirimkan ke Manajer.
- Bagian Produksi menerima SPBJ lembar 2 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPBJ lembar 2, Bagian Produksi membuat Laporan Penyelesaian Barang Jadi yang dikirimkan ke Manajer.
- Berikut merupakan prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual:
- Bagian produksi membuat surat permintaan bahan baku rangkap 2, lembar 1 diberikan kepada bagian gudang sedangkan lembar ke 2 disimpan sebagai arsip.
- Bagian gudang menerima surat permintaan barang baku lalu mempersiapkan bahan baku yang diminta, membuat surat pengiriman barang rangkap 2. Lembar 1 disimpan sebagai arsip sedangkan lembar ke 2 dikirim ke bagian produksi beserta bahan baku.
- Bagian produksi menerima surat pengiriman dan barang, lalu melakukan produksi. Setelah itu membuat laporan DM,DL,FOH rangkap 2. Lembar 1 disimpan sebagai arsip, lembar ke 2 dikirim ke bagian akuntansi.
- Bagian akuntansi menerima laporan DM,DL,FOH. Berdasarkan laoran tersebut bagian akuntansi menghitung DMC,DLC,FOH. Lalu membuat laporan harga pokok produksi rangkap 2. Lembar 1 disimpan sebagai arsip. Lembar ke 2 dikirim ke manajer.
- Bagian manajer menerima laporan harga pokok produksi,. Berdasarkan laporan harga pokok produksi bagian manajer menentukan margin laba lalu membuat laporan harga penjualan barang.
- Berikut merupakan prosedur dari pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli:
- Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
- Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar 1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
- SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian) dikirim ke Manager untuk mendapat persetujuan.
- Jika Manager menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ketransaksi awal.
- Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1 dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.
- Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
- Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian, faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
- Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
- Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari Bagian Gudang.
- Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian LP rangkap 2. LembarpertamadiserahkankeManagerdanlembarkeduadisimpansebagaiarsip.
- Berdasarkan laporan pembelian kredit bagian keuangan membuat laporan harga pokok persediaan rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke manager, lembar ke 2 disimpan sebagai arsip.
- Berikut merupakan Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang:
- Bagian Produksi membuat surat permintaan bahan baku sesuai kebutuhan rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke Bagian Gudang dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
- Bagian Gudang menerima surat permintaan bahan baku dari bagian produksi.
- Berdasarkan Surat Permintaan Bahan Baku, Bagian Gudang membuat Surat Pengiriman Bahan Baku rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Produksi beserta bahan baku yang diminta dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
- Berdasarkan Surat Pengiriman Bahan Baku, Bagian Gudang membuat bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku gudang rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke Bagian Akuntansi dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
- Berdasarkan bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku, Bagian Gudang membuat laporan persediaan bahan baku rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke Bagian Akuntansi, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
- Bagian Produksi menerima Surat Pengiriman Bahan Baku beserta bahan baku dari Bagian Gudang.
- Bagian Produksi memproduksi bahan baku menjadi barang jadi, kemudian mengirim barang jadi ke Bagian Gudang.
- Berdasarkan barang jadi, Bagian Gudang membuat laporan barang jadi rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Akuntansi dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
- Berdasarkan laporan persediaan bahan baku, bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku gudang dan laporan barang jadi, Bagian Akuntansi membuat laporan permintaan dan pengeluaran barang gudang rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
siklus pengeluaran
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (1)
Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi
pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan
jasa.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4. Menyiapkan pengeluaran kas
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran
Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa
Aktivtas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk dipesankan.
Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier.
1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.
2. Fungsi pencatatan utama
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4. Menyiapkan pengeluaran kas
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran
Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa
Aktivtas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk dipesankan.
Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier.
Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran
1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang
kepada bank
Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang
telah dikeluarakan dalam suatu periode
Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi
informasi pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk
memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar
Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan
catatan formal terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain
2.Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerimaan kas Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerimaan kas Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain
Bagian utang
Bagian kasa
Bagian akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian audit intern
Bagian kasa
Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.
2. Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek
yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai
sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini
bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan
cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini
bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini
bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan
kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan
saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit)
terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara
periodik.
Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.
Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.
Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam
transaksi pengeluaran kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah
saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus
dilakukan berikut ini:
a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang
tidak disetujui, harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan
penelaahan terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor
dapat melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek
melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan
pemberian cap terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar.
Auditor dapat melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah,
dikendalikan dengan pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian
jumlah dalam check dengan voucher-nya.
Check mungkin dirubah setelah ditandatangani,
dikendalikan dengan pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa
melakukan pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman
check, dan observasi proses pengiriman check.
b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check
yang bemomor urut tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan
dokumen bemomor urut tercetak.
Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan
dengan pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas.
Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh
pihak yang bebas untuk mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya.
Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam
pengecekan.siklus pendapatan
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Siklus
pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan
tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan
dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan
barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.
-
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam
siklus pendapatan :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
Ø Mengambil pesanan pelanggan
Ø Persetujuan kredit
Ø Memeriksa ketersediaan persediaan
Ø Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
Ø Ambil dan pak pesanan
Ø Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
Ø Penagihan
Ø Pemeliharaan data piutang usaha
Ø Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
Ø Menangani kiriman uang pelanggan
Ø Menyimpannya ke bank
-
Tujuan Siklus
Pendapatan
Ø
Tujuan
utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Ø
Tujuan – tujuan
lain :
o
Semua
transaksi telah diotorisasikan dengan benar
o
Semua
transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
o
Semua
transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
o
Semua
transaksi dicatat dengan akurat
o
Asetdijaga
dari kehilangan ataupun pencurian
o
Aktivitas
bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
1. Sistem Penagihan Piutang
Ø Postbilling system, dalam sistem ini faktur penjualan
dibuat setelah diperoleh konfirmasi bahwa barang telah dikirimkan. Sistem ini
umum digunakan pada perusahaan manufaktur, di mana sering terjadi selisih waktu
antara penerimaan order penjualan dengan pengiriman barang
Ø Prebilling system, dalam sistem ini faktur penjualan
dibuat (tetapi tidak dikirimkan) setelah order penjualan disetujui (misalnya
setelah kredit disetujui dan barang tersedia). Persediaan barang dagangan,
piutang dagang, dan buku besar dimutakhirkan bersamaan dengan pembuatan faktur.
Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak
perusahaan sebagai akibar dari timbulnya transaksi penjulan secara kredit.
Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang, yaitu :
1) Pemrosesan
akun terbuka
Dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur
pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur –
faktur yang belum dilunasi.
2) Pemrosesan
saldo
Nota – nota pelanggan dibebankan ke saldo total
piutang pelanggan dan bukan ke faktur – faktur pelanggan.
Pengolahan piutang dagang merupakan hal
yang sangat kompleks dalamsuatuperusahaan. Perusahaan bidang keuangan skala
besar baik ituasuransi atau perbankan dapat memiliki rekening piutang terpisah
yangsangat besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala permrosesan dalam
halwaktu, sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan rencanapenagihan bersiklus (cycling billing plan), dimana arsip piutang
dagangdipisahkan baik itu secara alfabet atau nomor rekening. Penagihan
piutangdilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi 3 atau
4periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung
jugamempengaruhi lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanyapelanggan
akan segera membayar hutang tidak lama setelah menerima surattagihandari perusahaan.
3. Retur dan Potongan Penjualan
Rekening
ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barangyang telah dijual.Hal
ini disebabkan diantaranya adalah kerusakanbarang, penyusutan jumlah,
kekeliruan pencatatan, dsb. Jumlahbarang yang diretur atau dikembalikan akan
mengurangi jumlahtransaksi yang terjadi. Jumlah potongan atau
pengurangandinegosiasikan antara pelanggan dengan tenaga penjual dan
harusditelaah dan disahkan oleh pihak yang independen, misalnya departemen kredit.
4. Penghapusan
Piutang dagang
Fokus utama dari
piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudahjatuh tempodan benar-benar
sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yangmungkin bisa dilakukanagar penghapusan
piutang tidak terjadi misalnya
adalah dengan surat peringatan,surat tindak lanjut atau agen penagihan.
pengertian pengendalian internal versi coso
Diposting oleh
Unknown
on Kamis, 02 Januari 2014
/
Comments: (0)
sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang
melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
1.Efektivitas dan efisiensi operasi
2.Keandalan pelaporan keuangan
3.Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
1.Efektivitas dan efisiensi operasi
2.Keandalan pelaporan keuangan
3.Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
Komponen pengendalian
internal menurut COSO adalah :
- Lingkungan pengendalian (control environment). Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal. Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
- Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
- Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
- Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
- Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya
Kelima komponen IC di atas
memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Larry F Konrath (1999)
menggambarkan kelima komponen tersebut bagaikan sebuah bangunan rumah dimana
Lingkungan Pengendalian menjadi pondasinya. Penilaian risiko, aktivitas
pengendalian dan informasi dan komunkasi menjadi pilar-pilarnya. Sedangkan
Monitoring menjadi atapnya. Dengan demikian, sebuah IC akan berjalan secara
efektif jika kelima unsur tersebut terbangun dengan baik dan beroperasi sesuai
proporsinya masing-masing.
Menurut COSO, semua orang dalam
organisasi yaitu Manajemen, Dewan direksi, Komite Audit, dan Personel lainnya
bertanggung jawab terhadap pengendalian internal, karena semua orang dalam
organisasi memiliki peran dalam pengendalian internal, sehingga pengendalian
internal tidak dapat berjalan dengan baik apabila ada salah satu anggota yang
tidak menjalankan perannya dalam pengendalian internal.
Pihak-pihak luar seringkali memberikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan, seperti Auditor eksternal,
Badan Regulasi dan legislatif, customer, analis keuangan, dan media massa.
Namun demikian pihak ketiga tersebut tidak bertanggung jawab terhadap
pengendalian internal karena mereka bukan bagian dari organisasi maupun bukan
bagian dari sistem pengendalian internal.
refernsi :
http://chytgs.blogspot.com/2013/11/jelaskan-pengertian-pengendalian-intern.html